Blue Fire Pointer

Sabtu, 20 Februari 2016

Cerbung : Triangle Love

Triangle Love

Karya : Erika Puspitasari

     Pagi ini aku bangun lebih awal yaitu sekitar jam 03.00 pagi. Aku bangun lebih awal karena ingin menikmati keindahan sekaligus menggambar Sunrise di Pantai Kuta, Bali. Setelah melaksanakan Shalat Tahjjud aku segera mempersiapkan peralatan menggambarku ke mobil lalu melaksanakan Ibadah Sahalat Subuh setelah mendengar Adzan Subuh berkumandang. Jarak antara apartemenku ke Pantai Kuta memang tidak begitu jauh sehingga aku bisa segera sampai hanya dalam selang waktu 15 menit. Setelah memarkirkan mobil aku langsung mencari tempat yang enak dan nyaman untuk menggambar karna tak seperti yang kubayangkan ku kira sepagi ini belum banyak turis Domestik dan Mancanegara yang datang tapi sudah ada puluhan turis Domestik maupun Mancanegara yang sudah datang. dan ya aku menemukan tempat yang bisa dibilang strategis untuk menggambar yaitu di jarak yang tak jauh dari jalan dan garis pantai. Saat aku mulai menata peralatanku kilauan cahaya dari kemera seseorang mengejutkanku yang menyebabkan aku memalingkan wajah dan ketika aku sadar aku melihat seorang pemuda Bali sedang memotretku.

" Maaf saya kira Anda teman saya " Ujar pemuda Bali itu.
" Ya, tak apa lain kali lihat dulu wajah seseorang sebelum memotret nya " Kataku dengan raut wajah ketus.
" Anda sedang menunggu Sunrise ? " Tanyanya. Namun kali ini aku hanya terdiam.
" Boleh saya duduk disebelah Anda ? " Tanyanya lagi.
" Silahkan " Jawabku singkat.
" Nama saya I Made Chandra " Ujarnya memperkenalkan diri.

     Namun aku hanya terdiam karna sekarang aku tengah menggambar Sunrise yang mulai menampakkan diri. Chandra terus menerus mengajakku berbincang namun aku terus menghiraukannya karna aku harus bisa mengumpulkan konsentrasi untuk menggambar Sunrise. Sunrise itu terus menerus meninggi hingga akhirnya menyinari seluruh pelosok Bali, Semua turis sangat bahagia karna bisa melihat Sunrise meninggi namun tidak denganku aku malah menyalahkan Chandra karna sedari tadi ia mengajakku berbincang dan terus menerus memotretiku hingga aku kehilangan konsentrasi yang menyebabkan aku tak bisa menyelesaikan gambarku. Setelah puas memakinya aku lekas meninggalkannya dan pulang menuju apartemen dengan perasaan kesal.

     Keesokan harinya aku kembali lagi ke Pantai Kuta dengan niat untuk melanjutkan gambarku yang kemarin tidak selesai namun sayangnya Sunrise telah meninggalkan sarangnya dengan begitu cepat hingga aku tak bisa melanjutkan gambarku. Disana aku melihat Chandra tengah memotret para turis dengan memberikan senyuman yang begitu tulus, itu membuatku merasa bersalah karna kemarin aku telah menyalahkan bahkan memakinya karna hal sepele, karna aku tak bisa menyelesaikan gambarku.

" H-hai " sapaku.
" Oh, Anda lagi. Sepertinya Anda kesiangan hingga tak bisa melanjutkan gambar Anda yang kemarin tak selesai " Ujarnya dengan memberikan seutas senyuman yang begitu tulus.
" Mmm, iya saya memang kesiangan. Oh ya, saya ingin minta maaf soal yang kemarin karna saya telah memaki-maki Anda " Kataku.
" Sudahlah, itu memang salah saya. Oh ya jika Anda ingin membayar kekecewaan Anda karna tak bisa melanjutkan gambar Anda, Anda bisa kemari lagi jam sembilan karna saya akan membayar kekecewaan Anda. Atau Anda ingin menunggu disini hingga jam sembilan, Anda bisa  mampir ke toko kue milik paman saya " Tawarnya.
" Tak apa, terimakasih saya memilih kembali lagi kemari jam sembilan. Kalau begitu saya pergi dulu" Kataku sambil pergi menuju mobil.
" Tunggu,mmm saya boleh tau siapa nama Anda ? " Tanyanya.
" Salsabila Noor Zahra " Jawabku dengan senyuman tulus lalu segera pergi menuju mobil.


Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar